MERANGIN-Dari 166 ekor Harimau Sumatera yang berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), hanya satu ekor merupakan harimau yang dilepas oleh Taman Nasional Kerinci Seblat. Selebihnya merupakan hasil perkembangang biakan harimau itu sendiri. 

Kasi Pengelolaan TNKS Wilayah II Muara Bungo-Merangin Dian Risdianto, saat berada di kantor TNKS Merangin, kemarin (26/7), menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan TNKS pada tahun 2011. Jumlah Harimau Sumatera tinggal 166 ekor yang masih berada di TNKS. Sementara untuk keseluruhannya sebanyak 400 ekor.

“Satu diantaranya hasil yang dilepaskan oleh TNKS yaitu, dikawasan hutan TNKS Kabupaten Solok. Pelepasan tersebut, atas permintaan Bupati Solok sendiri,” ujar Dian.
Ditambahkan Dian, populasi Harimau Sumatra yang 166 ekor tersebut, sebanyak 95 ekor di kawasan provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu dan 71 ekor berdiam di Provinsi Jambi dan Sumatera Barat.

Diterangkan Dian, saat ini lingkup keberadaan Harimau Sumatera di kawasan TNKS sedikit terganggu. Karena sering terjadinya konflik anatara harimau dengan manusia. Konflik yang tertinggi saat ini berada di hutan perbatasan Kabupaten Kerinci dengan Kabupaten Merangin. “Konflik tersebut muncul dikarenakan berkurangnya tempat harimau untuk menguasai wilayahnya. Karena ulah pihak tertentu yang telah melakukan pekerjaan di dalam kawasan hutan,” tambah Dian.

Karena konlfik tersebut, harimau yang seharusnya berada di habitat aslinya di dalam hutan terpaksa mengungsi dan pindah ke kawasan kependudukan. Sehingga hal tersebut mengancam harimau sendiri, juga mengancam penduduk yang tinggal disekitarnya. 

“Harimau itu hidup memiliki kekuasaan wilayah sendiri. Kalau harimau jantan wilayahnya sekitar 50-60 km, sedangkan yang betina sekitar 30-40 km. Jadi jika wilayah mereka sudah terusik oleh manusia, mereka akan pindah mencari wilayah kuasa baru, sehingga mendekati pemukiman warga,” ungkapnya. (Reporter:Zalman)

Sumber : http://metrojambi.com